IHSG Loyo di Sesi I, Saham Waskita Karya Pimpin Top Loser

Indeks Harga Saham Gabungan berakhir dalam zona merah di akhir perdagangan sesi pertama Selasa (2/5). IHSG turun 1,21% membawa indeks ke level 6.831. Volume perdagangan mencapai 9,30 miliar, demi nilai transaksi Rp 5,5 triliun, demi frekuensi 913 juta kali.
Adapun penyangga PT Waskita Karya Tbk (WSKT) jatuh kena auto rejection Bawah (ARB) 6,09% dalam level Rp 216 per penyangganya pagi ini.
Jatuhnya harga saham WSKT didorong karena sentimen negatif ketimbang Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono bahwa telah ditetapkan sebagai tertuding kasus dugaan tindak pidana korupsi karena Tim Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung.
Destiawan diduga terlibat ekstra dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan melalui beberapa bank yang dilakukan untuk Waskita dengan ananda usasaja PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Pada penutupan perdagangan Selasa (2/5) donasi WSKT ambles 6,96% ke kedudukan Rp 214 per donasi.
Sementara itu saham adapun paling sering ditransaksikan antara BEI hari ini sama demi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) demi nilai transaksi Rp 398,5 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) demi nilai transaksi Rp 261,7 miliar, selanjutnya PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) demi nilai transaksi Rp 247,5 miliar.
356 saham jauh didalam zona merah, 189 saham tak beranjak, dan 172 saham tak beranjak. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.706 triliun.
Mayoritas bursa Asia berada kedalam zona hijau, Nikkei 225 naik 0,16%, Hang Seng naik 0,28%, bersama Strait Times agak naik 0,24%. Sedangkan Shanghai Composite stagnan.
Melansir riset Phillip Sekuritas Indonesia, indeks pemberian antara Asia dibuka menguat menjelang keputusan suku bunga acuan akibat bank sentral Australia (RBA). Indeks pemberian utama antara Wall Street semalam antara sangai turun tipis antara tengah penguatan nilai tukar mata uang USD selanjutnya kenaikan imbal hasil (yield) obligasi.
Menjelang keputusan suku bunga acuan efek bank sentral AS (Federal Reserve) dalam hari Rabu, yield surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun lompat sedikit lagi 11 bps menjabat 3,56% senyampang yield US Treasury Note bertenor 2 tahun naik 7 bps menjabat 4,13%.
Perilisan data ekonomi AS semalam memperawet ekspektasi bahwa Federal Reserve bagi menaikkan suku bunga seadi 25 bps sebatas membawa Federal Funds Rate (FFR) ke kisaran 5-5,25%, terbanter sejak 2007.
Hampir seluruh sektor penyangga Tanah Air berada paling dalam zona merah maka menciptakan IHSG loyo. Dipimpin sektor energi yang anjlok sampai-sampai 2,61%. Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun 5,11% atau 160 poin menjabat Rp 2.970 per penyangga.
Selanjutnya, PT Perupayaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 2,45% atau 35 poin selaku Rp 1.395 per saham, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 6,76% atau 280 poin selaku Rp 3,860 per saham.
Sektor lainnya bahwa berada dalam zona merah merupakan sektor teknologi turun 0,65%, sektor kesehatan turun 2,08%, sektor infrastruktur turun 1,44%, sektor keuangan turun 0,67%, dengan sektor non primer turun 0,84%.
Sedangkan sektor properti naik 0,01%, selanjutnya sektor primer naik 0,76%.
Top Gainers bantuan hari ini:
Top Losers bantuan hari ini: