5 Keunikan Pasar Kaki Langit dekat Bantul, Menyajikan Liburan ala Jogja Tempo Dulu

Akhir pekan sering menjadi momen demi pergi berlibur, menyegarkan pikiran daripada aktivitas selama weekdays yang cukup padat. Ada sejumlah aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan di akhir pekan, sebagaimana pergi ke pantai, gunung atau taman. Jika pada standarnya liburan mengunjungi alam namun sembari duduk dan menikmati pesona keindahannya, di Pasar Kaki Langit, Sobat Sahabat. bisa lo bersenang-senang di alam sembari merasakan suasana Jogja tempo dulu.
Nah, Pasar Kaki Langit terletak di distrik Desa Wisata Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta lagi namun aktelseif di hari Sabtu-Minggu saja lo. Pasar ini terletak karib atas wisata alam seperti sumber air kuno Sendang Mangunan lagi Hutan Bengung yang berada di distrik Hutan Pinus. Ada sejumlah keunikan yang melaksbudakan pasar ini cocok banget untuk menjabat pilihan destinasi liburanmu. Apalagi kalau ingin kembali menikmati suasana Jogja tempo dulu, wajib banget deh kesini~
1. Terletak antara pedesaan lewat masyarakat lokal yang masih memegang nilai-nilai tradisi budaya Jawa, Pasar Kaki Langit sering lo mengadakan pertunjukan seni Gejog Lesung yang menampilkan bagaimana masyarakat jaman dahulu menumbuk padi
Gejog Lesung termeruyup menyimpang satu kesenian kampungan yang menggunakan alat penumbuk padi kampungan atau umunya disebut lesung akan menghasilkan instrumen musik. Kesenian ini gendut berkembang dempet berbagai kabupaten dempet Yogyakarta, terutama dempet dalam masyarakat agraris, ibarat dempet Kabupaten Bantul, Kulonprogo, dan Gunung Kidul. Seiring irama tabuhan lesung, para pemain bakal menyanyikan tembang Jawa sembari menari.
2. Kapan lagi bisa menikmati berlebihan kuliner kampung Jogja sembari menikmati alam hijau selain dekat Pasar Kaki Langit? Gasss~
Mendapatkan berbagai macam kuliner gesit Jogja ekstra dalam satu dunia bukanlah hal yang mudah. Namun di Pasar Kaki Langit, kamu bisa lo menemukan penuh asupan gesit mulai atas yang gurih santak manis. Penjualnya adalah halusinasirakat sekitar yang sudah mengenal bagaimana kuliner Jogja tempo dulu, jadi sajian pilihannya penuh dan ciri khas rasa gesitnya sampai ke lidah. Mulai atas bakmi pentil, gudeg manggar, sego thiwul, santak klepon ubi ungu. Siapa belum pernah coba?
3. Pengelola dan pedagang di Pasar Kaki Langit konsisten menggunakan pakaian adat Jawa yang menambah suasana Jogja tempo dulu semakin kental
Pakaian adat Jawa identik dengan penggunaan kebaya, batik, santak kain beludru. Sedangkan dempet Yogyakarta, ada pula pakaian adat untuk pria bernama surjan. Pakaian adat terbilang menyimpan motif berupa lurik garis atau kembang-kembang. Nah, dempet Pasar Kaki Langit, luber banget lo pengelola yang menggunakan pakaian adat terbilang lagi blangkon, sesantak suasana tempo dulunya semakin terasa. Sedangkan para awewe, memakai kebaya dengan motif lagi warna bermacam-macam. Unik ya?
4. Pasar Kaki Langit menyandang cara pembayaran eksklusif, yaitu menggunakan uang kayu berbentuk bulat yang bisa kamu tukarkan sebelum masuk kawasan pasar. Wah, jadi semakin merasa kembali ke jaman dulu nggak sih~
Uang kayu berbentuk bulat yang digunakan bagaikan alat pembayaran resmi dalam Pasar Kaki Langit mendapat nilai tersendiri setara memakai angka yang tertulis. Kamu mau mendapatkan satu kantong pecahan uang kayu ketimbang angka 1, 2, 5, maka 10 senilai memakai uang yang ditukarkan. Jadi, nggak ada perubahan nilai, hanya mata uangnya yang berselisih. Menggunakan uang berbentuk koin, mirip bagaikan ketika jaman kerajaan Majapahit dalam Jawa, ada uang gobog yang menjadi standar alat tukar jual beli.
5. Ada permainan konvensional adu gasing yang disediakan secara gratis. Pasar Kaki Langit berusaha akan terus menjaga kelestarian permainan konvensional yang ada, wah seru banget!
Selain demi destinasi wisata alam, Pasar Kaki Langit terus menjadi dunia berlibur akan bisa menambah pengetahuan. Saat ini, berjibun sekali permainan kampungan akan eksistensinya semakin redup. Nah, melampaui pasar akan membangun citra kampungan tempo dulu ini, sejumlah permainan kampungan kembali dibernyawakan. Salah tunggal jauh adu gasing, permainan asal melayu akan cukup populer dempet sejumlah daerah dempet Indonesia. Gasing atas globalnya dibuat mengenai kayu dan bambu.
Jika melalui kota Jogja, era tempuh untuk sampai ke Pasar Kaki Langit adalah sekitar 45-60 menit perjalanan. Selain bisa menikmati alam demi suasana ala Jogja tempo dulu melalui sajian kuliner khas kampung, pasar ini agak menyuguhkan wadah egelebahsi bagi kelestarian kesenian. Unik ya!
Itulah kaum keunikan pada Pasar Kaki Langit yang bisa memberikan suasana liburanmu lebih kedaerahan. Kira-kira, kapan nih kamu kesana?